MAKALAH
IMPLIKASI TUGAS
PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK
PADA
PRAKTEK PEMBELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sebagai
calon guru atau pendidik kita harus mempunyai pengetahuan,
kreatifitas juga wawasan yang luas untuk memahami peserta didiknya. Selain
itu kita harus mengerti psikologi anak, kemampuan anak, kelemahan anak dan keinginan
anak yang mempunyai bakat tertentu yang dapat meliputi aspek-aspek psikis
maupun sosialnya.Untuk itu kita harus mengetahui tingkat kemampuan dan
perkembangan peserta didik dalam aspek-aspeknya sehingga dapat diimplikasiklan
dalam dunia kependidikan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan gambaran latar belakang
permasalahan di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berkut:
1. Bagaimana perkembangan pada masa
kanak-kanak ?
2. Apakah tugas perkembangan masa
kanak-kanak?
3. Bagaimana
implikasinya
terhadap pendidikan?
1.3 TUJUAN
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1.
Mahasiswa mengetahui
bagaimana perkembangan l masa kanak-kanak
2.
Mahasiswa
mengetahui tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak
3.
Mahasiswa
mengerti dan memahami implikasinya terhadap pendidikan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. PERKEMBANGAN MASA
KANAK-KANAK
1.
PERKEMBANGAN AWAL (2-6 Tahun)
a. Perkembangan Fisik Pada Masa Kanak-kanak Awal
Perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti:
pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan
berat, hormon dll), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu dalam
menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan motorik dan
perkembangan seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan
fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya.
Masa kanak-kanak awal terjadi
pada rentang usia 2 – 6 tahun, masa ini sekaligus merupakan masa prasekolah,
dimana anak umumnya masuk Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak.
b. Perkembangan Bahasa
dan Bicara
Perkembangan bahasa ddipengaruhi Teori Belajar sosial, yakni anak belajar
bahasa dengan model-model yang ada di lingkungannya. Melalu imitasi dan respon
dari lingkungan, akhirnya anak menguasai keterampilan bicara. Namun menurut
Chomsky, perkembangan bahasa anak juga terjadi karena faktor pembawaan; bahwa anak lahir sudah disertai dengan LAD (Language
Aquisition Device) yang membuat anak sering mengekspresikan sesuatu dengan
kata yang tidak ditemukan dari lingkungannya.
c. Perkembangan Sosial-Emosional pada Masa Kanak-Kanak
Awal
Perkembangan sosial emosional terintegrasi dengan perkembangan aspek
lainnya seperti perkembangan kognitif dan perkembangan motorik.
1.
Dalam bermain anak mengalami perubahan dari permaianan solitair, paralel,
sampai ke permainan asosiatif. Dari bermain, anak belajar sejumlah peraturan
sosial.
2. Menurut perkembangan psikososial Erikso berada [ada
tahap perkembangan otonomi vs rasa malu dan ragu-ragu, serta perkembangan
inisiatif vs rasa bersalah
3. Perkembangan diri di awali dari perasaan secara fisik
kemudian berkembang menjadi perasaan yang lebih bersifat psikologis :
a.
Anak-anak populer terbukti memiliki keterampilan sosial lebih tinggi
dibanding dengan anak yang kurang populer. Anak yang populer terlibat dalam
hubungan dengan teman sebaya yang lebih kompleks, dan hal ini lebih
menguntungkan dan meningkatkan lagi bagi perkembangan kognitifnya
b.
Anak-anak yang mengalmi konflik dan tidak mampu menyatakan secara verbal
akan mencoba menyelesaikan konfliknya dengan kekuatan fisik
c.
Perilaku prososial dapat berkembang apabila anak
diajarkan untuk berpikir dengan cara sudut pandang orang lain, hal ini dapat
diperoleh melalui permainan sosiodrama
d.
Anak mengalami perkembangan emosi dari senang, marah,
malu, kecewa dan sebagainya. Pada masa ini anak tidak hanya perlu belajar bagimana
cara mengekspresikan emosinya, tetapi juga perlu belajar mengendalikannya
e.
Anak masa kanak-kakak awal sering mengembangkan
stereotipe tentang gender yang salah, seperti anak perempuan tidak boleh
menjadi polisi.
Pendidik mempunyai peran penting untuk mengajarkan
anak sadar akan gendernya sendiri, menentang berkembangnya sterotipe tentang
gender yang salah, serta mendorong anak-anak bermain secara lintas gender.
d.
Perkembangan Moral
Perkembangan moral peserta didik
masih berada pada tingkatan moralitas yang baku. Peserta didik belum sampai pada pemilihan kaidah moral sendiri secara nalar. Perkembangan nilai dan sikap
sangat diperngaruhi oleh situasi yang berlaku dalam keluarga. Nilai-nilai
yang berlaku dalam keluarga akan diadopsi oleh peserta didik melalui proses
imitasi dan identifikasi. Keterkaitan peserta didik dengan suasana dan
lingkungan keluarga sangat besar.
Aspek
perkembangan moral pada masa kanak-kanak awal mencakup konsep anak tentang
persahabatannya dan kewajiban-kewajiban tertentu dari persahabatan, keadilan
dan kejujuran, kepatuhan, otoritas, serta hukum-hukum sosial dan adat.
e.
Perkembangan Intelektual pada
Masa Kanak-kanak Awal
Pada masa
kanak-kanak awal, anak berpikir konvergen menuju ke suatu jawaban yang paling
mungkin dan paling benar terhadap suatu persoalan. Menurut teori Piaget, anak
pada masa kanak-kanak awal berada pada tahap perkembangan praoperasional (2 – 7
tahun), istilah praoperasional menunjukkan pada pengertian belum matangnya cara
kerja pikiran.
Pemikiran pada tahap
praoperasional masih kacau dan belum terorganisasi dengan baik, yang sering
dikatakan anak belum mampu menguasai operasi mental secara logis.
Adapun
ciri-ciri berpikir pada tahap praoperasional adalah semakin berkembangnya
fungsi simbolis, tingkah laku imitasi langsung maupun tertunda, cara
berpikirnya masih egosentris, centralized atau terpusat pada satu dimensi saja,
serta cara berpikir yang tak dapat dibalik dan terarah statis.
Pada usia ini,
anak (peserta didik) berada dalam periode “praoperasional” yang dalam
menyelesaikan persoalan, ditempuh melalui tindakan nyata dengan jalan
memanipulasi benda atau obyek yang bersangkutan. Peserta didik belum mampu
menyelesaikan persoalan melalui cara berpikir logik sistematik. Kemampuan
mengolah informasi dari lingkungan belum cukup tinggi untuk dapat menghasilkan
transformasi yang tepat.
2. PERKEMBANGAN AKHIR
MASA KANAK-KANAK (6-11 tahun)
a. Perkembangan Fisik
1.
Tinggi
Kenaikan tinggi pertahun adalah 2 sampai 3 inchi. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai tinggi badan 58 inchi dan anak laki-laki 57,5 inchi.
Kenaikan tinggi pertahun adalah 2 sampai 3 inchi. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai tinggi badan 58 inchi dan anak laki-laki 57,5 inchi.
2.
Berat
Kenaikan berat lebih bervariasi daripada kenaikan tinggi, berkisar antara 3-5 pon per tahun. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai berat 88,5 pon dan anak laki-laki 85,5 pon.
Kenaikan berat lebih bervariasi daripada kenaikan tinggi, berkisar antara 3-5 pon per tahun. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai berat 88,5 pon dan anak laki-laki 85,5 pon.
3.
Perbandingan tubuh
Beberapa
perbandingan wajah yang kurang baik menghilang dengan bertambah besarnya mulut
dan rahang, dahi melebar dan merata, bibir semakin berisi, hidung menjadi lebih
besar dan lebih berbentuk.
Badan memanjang
dan menjadi lebih langsing, leher menjadi lebih panjang, dada melebar, perut
tidak buncit, lengan dan tungkai memanjang, dan tangan dan kaki dengan lambat
tumbuh membesar.
4.
Kesederhanaan
Pebandingan tubuh yang kurang baik yang sangat mencolok pada masa akhir kanak-kanak menyebabkan meningkatnya kesederhanaan pada saat ini. Disamping itu, kurangnya perhatian terhadap penampilan dan kecenderungan untuk berpakaian seperti teman-teman tanpa memperdulikan pantas tidaknya, juga menambah kesederhanaan.
Pebandingan tubuh yang kurang baik yang sangat mencolok pada masa akhir kanak-kanak menyebabkan meningkatnya kesederhanaan pada saat ini. Disamping itu, kurangnya perhatian terhadap penampilan dan kecenderungan untuk berpakaian seperti teman-teman tanpa memperdulikan pantas tidaknya, juga menambah kesederhanaan.
5.
Pebandingan otot lemak
Selama
akhir masa kanak-kanak, jaringan lemak berkembang lebih cepat daripada jaringan
otot yang perkembangannya baru mulai melejit pada awal pubertas. Anak yang
berbentuk endomorfik jaringan lemaknya jauh lebih banyak daripada jaringan otot
sedangkan pada tubuh mesomorfik keadaanya terbalik. Pada bentuk tubuh
ektomorfik tidak terdapat jaringan yang melebihi jaringan lainnya sehingga
cenderung tampak kurus.
6. Gigi
Pada permulaan
pubertas, umumnya seorang anak sudah mempunyai 22 buah gigi tetap. Keempat gigi
terakhir, muncul selama masa remaja.
b.
Perkembangan Keterampilan
Pada
permulaan akhir masa kanak-kanak, anak-anak mempunyai sejumlah besar
keterampilan yang mereka pelajari selama bertahun-tahun di prasekolah.
Keterampilan
yang dipelajari oleh anak-anak yang lebih besar sebagian bergantung pada
lingkungan, sebagian pada kesempatan untuk belajar, sebagian pada bentuk tubuh,
sebagian lagi bergantung pada apa yang sedang digemari oleh teman-teman sebaya
c. Perkembangan Bicara
Bidang-bidang
yang mengalami kemajuan:
1. Penambahan kosakata
1. Penambahan kosakata
Kosakata
khusus pada akhir masa kanak-kanak:
a. Kosa kata etiket
b. Kosa kata warna
c. Kosa kata bilangan
d. Kosa kata uang
e. Kosa kata waktu
f. Kosa kata popular dan kata-kata makian
g. Kosa kata rahasia
a. Kosa kata etiket
b. Kosa kata warna
c. Kosa kata bilangan
d. Kosa kata uang
e. Kosa kata waktu
f. Kosa kata popular dan kata-kata makian
g. Kosa kata rahasia
2. Pengucapan
3. Pembentukan kalimat
4. Kemajuan dalam pengertian
5. Isi pembicaraan
6. Banyak bicara
3. Pembentukan kalimat
4. Kemajuan dalam pengertian
5. Isi pembicaraan
6. Banyak bicara
d. Perkembangan Sosial
Akhir
masa kanak-kanak sering disebut sebagai usia berkelompok karena ditandai dengan
adanya minat terhadap aktifitas teman-teman dan meningkatnya keinginanyang kuat
untuk diterima sebagai anggota suatu kelompok.
Keangggotaan
berkelompok dapat manimbulkan akibat tyang kurang baik pada anak-anak,
diantaranya ada empat dampak yang ditimbulkan:
a. Menjadi
anggota geng sering kali menimbulkan pertentanngan dengan orang tua dan
penolakan terhadap standar orangtua
b. Pemusnahan
antara anak laki-laki dan anak perempuan semakin meluas
c. Kecenderungan
anak yang lebih tua untuk mengembangkan prasangka terhadap anak yang berbeda
d. Cara
anak memperlakukan anak-anak yang bukan anggota geng
2.2 TUGAS PERKEMBANGAN MASA KANAK – KANAK
1. MASA KANAK-KANAK AWAL
- Belajar berjalan
- Belajar makan makanan padat
- Belajar mengendalikan gerakan badan
- Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya
- Memperoleh stabilitas fisiologis
f.
Membentuk
konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik
- Belajar menghubungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak adik dan orang lain
- Belajar membedakan yang benar dan salah
2. MASA KANAK-KANAK AKHIR
a.
Belajar keterampilan fisik yang diperlukan
untuk bermain.
b.
Membangun sikap yang
sehat mengenai diri sendiri.
c.
Belajar menyesuaikan
diri dengan teman sebaya.
d.
Mulai mengembangkan
peran sosial pria dan wanita.
e.
Mengembangkan
keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung.
f.
Mengembangkan pengertian-pengertian
yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
g.
Mengembangkan hati
nurani, pengertian moral, tatakrama dan tingkatan nilai.
h.
Mengembangkan sikap
terhadap kelompok sosial dan lembaga.
i.
Mencapai kebebasan
pribadi.
2.3 IMPLIKASI TUGAS PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK
Berdasarkan kajian
tersebut,kiranya dapat dipahami bahwa keberhasilan individu dalam menyelesaikan
tugas- tugas perkembangannya akan membawa kebahagiaan dan keberhasilan dalam
menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada tahap berikutnya. Sebaliknya ,
apabila individu gagal dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangnya,kegagalan
tersebut menyebabkan ketidakbahagiaan dan mengakibatkan kesulitan dalam rangka
menyelesaikan tugas-ugas perkembangan pada tahap berikutnya. Implikasi dari hal
tersebut,para guru hendaknya menyadari peranannya untuk membantu atau memfasilitasi
para siswanya agar dapat menyelesaikan tugas perkembangannya.
Yelon dan Weinstein(1977)
mendiskribsikan implikasi perkembangan
masa kanak-kanak kecil perlakuan pendidik (Orang Dewasa) yang
diharapakan dalam rangka membantu penyelesaian tugas-tugas perkembanganya
sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan disiplin
secara lemah lembut dan disiplin
2. Menjaga keselamatan tanpa
member perlindungan berlebihan
3. Bercakap-cakap dan memberikan
respon terhadap perkataan peserta didik
4. Menghargai hal-hal yang
dapat dikerjakan peserta didik.
Secara
khusus, berikut ini akan dikemukakan implikasi dari perkembangan masa
kanak-kanak terhadap pendidikan , yang mendiskribsikan tentang hal-hal yang
perlu diperhatikan dan dilakukan oleh anak, guru dan orang tua
dalam rangka pendidikan agar sesuai dengan tahap dan tugas perkembangan anak ,
yaitu :
1.
Berkaitan dengan anak
a.
Anak perlu
mengenal secara fisik adanya perbedaan jenis kelamin antara anak perempuan
dengan anak laki-laki. Selain itu anak perlu diajarkan perilaku dalam
batas-batas yang disetujui masyarakat sesuai peran jenisnya
b.
Anak akan belajar dengan baik ketika
mereka menggunakan sensorinya. Anak yang senang mengerjakan dan mengeksplorasi
alat-alat main yang diberikan kepadanya akan cenderung mendapat hasil
pembelajaran yang lebih banyak dibandingkan anak yang diam dan selalu menerima
segala sesuatunya. Semua hal yang dipelajari melalui alat sensorinya akan
tersimpan baik dalam ingatan jangka pendek maupun ingatan jangka panjang.
c.
Semua anak dapat dididik. Semua anak
terlahir dengan potensi bawaan masing-masing, karenanya semua anak juga dapat
dididik sesuai potensi tersebut tanpa pengecualian.Setiap anak memiliki kesempatan
untuk belajar dari lingkungannya dan dari orang dewasa yang ada di
sekelilingnya.
d.
Pendidikan harus dimulai sejak dini. Usia dini
merupakan usia emas dimana anak dengan mudah menyerap segala informasi yang
diterima melalui semua inderanya. Dengan pemikiran tersebut, maka pendidikan
harus dimulai sedini mungkin bahkan ketika anak masih dalam kandungan, karena
otak anak telah berkembang sejak usia kandungan empat bulan.
e.
Anak
tidak dapat dipaksa belajar jika belum siap belajar. Pembelajaran akan mudah
dilaksanakan jika anak telah berada pada tahap kematangan dan siap belajar.
Anak yang belum siap belajar tidak akan mampu menyerap konsep yang diajarkan
dengan baik. Kesiapan belajar ini berbeda antara satu anak dengan anak lainnya,
walaupun dalam rentang usia yang sama.
f.
Mempersiapkan
anak bagi perkembangan selanjutnya dalam belajar. Pembelajaran anak usia dini
dapat dijadikan sebagai wahana mempersiapkan anak untuk menjalani tahap
perkembangan selanjutnya. Apa yang dipelajari anak di usia dini diharapkan
dapat dmanfaatkan bagi pembelajaran di tahap lanjut.
g.
Kegiatan
pembelajaran harus menarik dan bermakna Ciri khas yang menonjol dalam
pembelajaran anak usia dini adalah pembelajaran yang menarik dan bermakna. Anak
akan berminat menjalani pembelajaran jika kegiatan dibuat semenarik mungkin
sehingga anak senang belajar. Ketika itu, secara otomatis pembelajaran yang
dilakukan menjadi bermakna.
h.
Anak
tidak akan mampu melakukan aktivitas sosial jika tidak pernah ada kesempatan
untuk berkomunikasi dengan orang lain ataupun anak sesusianya. Bermain dapat
dijadikan sarana untuk belajar interaksi dengan orang lain.
i.
Pada umumnya anak masa sekolah dan masa remaja
mengalami pertumbuhan jasmani yang semakin kuat dan sehat. Sedangkan dalam
segi ruhani ia mengalami perkembangan pengetahuan dan kemampuan berpikir
yang pesat pula karenaditunjang oleh hasrat belajar yang sehat serta ingatan
yang kuat.
j.
Belajar berkawan dengan teman sebaya. Pada masa ini anak dituntut untuk
mampu bergaul, bekerjasama dan membina hubungan baik dengan teman sebaya,saling
menolong dan membentuk kepribadian social
k.
Memiliki kemerdekaan pribadi. Secara berangsur-angsur pada masa
ini anak dituntut memiliki kemerdekaan pribadi. Anak mampu memilih,
merencanakan,dan melakukan pekerjaan atau kegiatan tanpa tergantung pada orang
tuanya atau orang dewasa lainnya.
l.
Mendengarkan radio dan
televisi dapat membantu belajar mengucapkan kata-kata dengan benar disaat
anak-anak sulit mengucapkan bunyi tertentu dan kombinasi bunyi.
2. Berkaitan dengan guru
a.
Anak-anak perlu
diperkenalkan pada keterampilan sosial sederhana seperti kapan mengatakan
terima kasih, maaf, tolong dsb.
Selain itu,
juga diajarkan membedakan apa yang benar dan apa yang salah, nilai kejujuran,
keadilan, persahabatan, tingkah laku prososial dan tanggung jawab sosial.
b.
Anak
diperkenalkan pada konsep-konsep sederhana tentang realitas alam, baik mengenai
benda hidup maupun benda mati, serta cara kerja atau berfungsinya benda-benda
tersebut.
c.
Sebagai pendidik, anak perlu memperhatikan keseimbangan
gizi, agar pertumbuhan anak secara konsisten terjamin berjalan baik. Sehubungan
dengan perkembangan motorik tangan, anak dapat dilatih kemandirian yang berkait
dengan kehidupan sehari-hari seperti berpakaian sendiri, mandi sendiri, dan
lain sebagainya.
d.
Anak dilatih menggunakan gunting, pensil maupun crayon
untuk mengembangkan keterampilan motorik halusnya. Untuk perkembangan motorik
kaki, anak dapat distimulasi dengan permainan sepeda roda tiga, bermain bola,
dan permainan lain yang banyak menagaktifkan kaki.
e.
Pendidik yang berkecimpung dalam pengasuhan anak dalam perkembangan dimasa
kanak-kanak hendaklah memperhatikan keterkaitan antara berbagai segikematangan
jasmani dan rohani anak dalam menciptakan lingkungan belajar yangefektif.
f.
Pemahaman guru terhadap minat dan perhatian peserta didik akan
sangat bermanfaat dalam perencanaan program-program pendidikan maupun
pengajaran
g.
Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai
individuyang sedang berkembang.
Pada
masa ini anak dituntut untuk telah mengenal dandapat memelihara kepentingan dan
kesejahteraan dirinya. Dapat memelihara kesehatan dan
keselamatan dirinya, menyayangi dirinya, senang berolah raga danberekreasi
untuk menjaga kesehatan dirinya, memiliki sikap yang tepat terhadapjenis
kelamin lain.
h.
Belajar
menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar yaitu membaca menulis dan berhitung.
Untuk melaksanakan tugas-tugasnya di sekolah dan perkembangan belajarnya
lebih lanjut, anak pada awal masa ini dituntut telah menguasai kemampuan
membaca, menulis dan berhitung.
i.
Pengembangan moral, nilai dan hati nurani. Pada
masa ini anak dituntut telah mampu
menghargai perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan moral, dapat melakukan kontrol
terhadap perilakunya sesuai dengan moral. Pada masa ini jugadiharapkan mulai
tumbuh pemikiran akan skala nilai dan pertimbanganpertimbanganyang didasarkan
atas kata hati.
j.
Guru hendaknya dapat membangkitkan rasa ingin
tahu anak,memungkinkan sisiwa melakukan eksplorasi,berfikikir dan memberikan
kesempatan dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinterkasi dan
berkomunikasi dengan sesamanya maupun orang dewasa.Untuk itu guru hendaknya
memfasilitasi anak untuk belajar dengan kelompok kecil.
k.
Guru hendaknya menerima kebutuhan-kebutuhan akan
kebebasan anak dan menambah tanggung jawab anak.
l.
Guru hendaknya mengembangkan keberanian dan rasa
percaya diri anak dan keterbukaan terhadap kritik.
m.
Guru hendaknya bersama-sama menciptakan aturan
dan kejujuran, secara konsisten mengupayakan didiplin yang tegas dan dapat
dipahami.
n.
Guru
harus menyayangi dan menghargai semua anak. Kompetensi dasar yang harus
dimiliki seorang guru adalah rasa sayang dan menghargai anak. Membimbing dengan
sayang akan membuat anak nyaman ketika belajar. Anak butuh dihargai seperti
orang dewasa, karenanya jika guru mampu menghargai setiap anak, maka anak akan
senang melakukan aktivitas yang diharapkan muncul.
o.
Guru
harus memiliki dedikasi untuk mengajar secara profesional. Guru harus dijadikan
sebagai profesi dan memiliki dedikasi tinggi untuk mengabdi bagi pendidikan
anak usia dini. Sikap profesionalisme ini akan sangat bermanfaat bagi kemajuan
PAUD karena guru memiliki kreativitas bagi pengembangan program.
p.
Pengajaran
yang baik harus berdasarkan teori, filosofi, tujuan dan sasaran. Guru tidak
dapat mengembangkan program pembelajaran anak usia dini tanpa dasar yang
melandasi. Program yang disusun sebaiknya berdasarkan teori, filosofi, tujuan
dan sasaran. Rumusan rencana kegiatan ini dapat dijadikan acuan ketika proses
pembelajaran berlangsung.
q.
Pengajaran
dimulai dari yang konkret sampai abstrak. Penggunaan materi konkret akan sangat
membantu anak memahami materi pembelajaran. Pembelajaran anak usia dini akan
lebih bermakna jika dimulai dari pembelajaran konkret ke pembelajaran yang
abstrak.
r.
Observasi
penting guna mengetahui proses belajar anak. Guru harus selalu melakukan
observasi individual anak agar mengetahui perkembangan anak dalam proses
pembelajaran. Hasilnya dapat digunakan untuk menentukan langkah tindak lanjut
pembelajaran, apakah harus di ulang atau berlanjut ke materi selanjutnya.
s.
Pembelajaran
yang dibuat harus memperhatikan minat, bakat dan kebutuhan anak. Semua
perencanaan dibuat dengan berpusat pada anak sebagai acuannya, bukan pada
harapan guru.
3. Berkaitan Dengan Orang Tua
a.
Keluarga merupakan lembaga yang paling terpenting
dalam pendidikan dan pengembangan anak. Pendidikan anak dimulai dari lingkungan
terdekat dalam hal ini adalah keluarga. Keluarga mempunyai peran yang sangat
besar bagi pengembangan anak baik perilaku maupun ketrampilan hidup. Keluarga
merupakan lembaga terpenting, karena anak lahir dalam lingkungan tersebut dan
sebagian besar waktunya dihabiskan bersama keluarga.
b.
Orang tua adalah pendidik utama bagi anak. Model
pertama kali yang dilihat dari anak adalah orang tuanya, karenanya orang tua
merupakan pendidik utama. Apa yang dilakukan anak sebagian besar merupakan
perilaku imitasi orang tuanya.
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Anak merupakan aset bangsa yang perlu
ditumbuhkembangkan sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Melalui pembelajaran
yang ditempuh anak khususnya di bangku sekolah dasar merupakan modal utama untuk
menghantarkan dirinya menjadi manusia yang berguna di kemudian hari. Proses
pembelajaran yang tidak tepat diberikan pada anak tidak saja akan menghambat
pencapaian tujuan pendidikan tetapi juga akan menghantarkan anak pada kondisi
kehidupan yang lebih menyulitkan.
Setiap anak memiliki potensi atau kemampuan yang
berbeda-beda. Pendidik anak tidak bisa memaksakan kehendak pada anak bilamana
anak tidak mampu untuk melaksanakannya. Oleh karena itu, pembelajaran yang
diberikan pada anak perlu senantiasa memperhatikan aspek-aspek perkembangan dan
potensi yang dimiliki anak, agar anak dapat berkembang secara optimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Brilian.2011. Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal (2 – 6 tahun).(Online), (http://jadibrilian.blogspot.com/2011/11/perkembangan-masa-kanak-kanak-awal-2-6.html),diakses 01 Oktober 2012
Hurlock,
E.B.1990.Psikologi Perkembangan. Alih BahasamIswadiyanti dan Soedjarwa. Jakarta
: Erlangga.
Pratitis,Titis,dkk.2010.Perkembangan Anak dalam Berbagai Segi dan Implikasinya
Terhadap Pendidikan. (Online),(http://www.scribd.com/doc/29277443/MAKALAH),diakses
27 September 2012
Sy,Tatang.2010.Landasan Psikologi Pendidikan. (Online).(http://file.upi.edu/Direktori/DUA-LMODES/LANDASAN_PENDIDIKAN/BBM_3.pdf),diakses
26 September 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar