Laman

Jumat, 15 Juli 2016

Implikasi Tugas-Tugas Masa Kanak-Kanak Pada Praktek Pembelajaran (Perkembangan Peserta Didik)



MAKALAH

IMPLIKASI TUGAS PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK
PADA PRAKTEK PEMBELAJARAN 


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Sebagai calon guru atau pendidik kita harus mempunyai pengetahuan, kreatifitas juga wawasan yang luas untuk memahami peserta didiknya. Selain itu kita harus mengerti psikologi anak, kemampuan anak, kelemahan anak dan keinginan anak yang mempunyai bakat tertentu yang dapat meliputi aspek-aspek psikis maupun sosialnya.Untuk itu kita harus mengetahui tingkat kemampuan dan perkembangan peserta didik dalam aspek-aspeknya sehingga dapat diimplikasiklan dalam dunia kependidikan.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan gambaran latar belakang permasalahan di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berkut:
1.      Bagaimana perkembangan pada masa kanak-kanak ?
2.      Apakah tugas perkembangan masa kanak-kanak?
3.      Bagaimana implikasinya terhadap pendidikan?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1.      Mahasiswa mengetahui bagaimana perkembangan l masa kanak-kanak
2.      Mahasiswa mengetahui tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak
3.      Mahasiswa mengerti dan memahami implikasinya terhadap pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK
1. PERKEMBANGAN AWAL (2-6 Tahun)
a.      Perkembangan Fisik Pada Masa Kanak-kanak Awal
Perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat, hormon dll), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya.
Masa kanak-kanak awal terjadi pada rentang usia 2 – 6 tahun, masa ini sekaligus merupakan masa prasekolah, dimana anak umumnya masuk Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak.
b.      Perkembangan Bahasa dan Bicara
Perkembangan bahasa ddipengaruhi Teori Belajar sosial, yakni anak belajar bahasa dengan model-model yang ada di lingkungannya. Melalu imitasi dan respon dari lingkungan, akhirnya anak menguasai keterampilan bicara. Namun menurut Chomsky, perkembangan bahasa anak juga terjadi karena faktor pembawaan; bahwa anak lahir sudah disertai dengan LAD (Language Aquisition Device) yang membuat anak sering mengekspresikan sesuatu dengan kata yang tidak ditemukan dari lingkungannya.



c.       Perkembangan Sosial-Emosional pada Masa Kanak-Kanak Awal
Perkembangan sosial emosional terintegrasi dengan perkembangan aspek lainnya seperti perkembangan kognitif dan perkembangan motorik.
1.      Dalam bermain anak mengalami perubahan dari permaianan solitair, paralel, sampai ke permainan asosiatif. Dari bermain, anak belajar sejumlah peraturan sosial.
2.      Menurut perkembangan psikososial Erikso berada [ada tahap perkembangan otonomi vs rasa malu dan ragu-ragu, serta perkembangan inisiatif vs rasa bersalah
3.      Perkembangan diri di awali dari perasaan secara fisik kemudian berkembang menjadi perasaan yang lebih bersifat psikologis :
                                     a.          Anak-anak populer terbukti memiliki keterampilan sosial lebih tinggi dibanding dengan anak yang kurang populer. Anak yang populer terlibat dalam hubungan dengan teman sebaya yang lebih kompleks, dan hal ini lebih menguntungkan dan meningkatkan lagi bagi perkembangan kognitifnya
                                     b.          Anak-anak yang mengalmi konflik dan tidak mampu menyatakan secara verbal akan mencoba menyelesaikan konfliknya dengan kekuatan fisik
                                     c.          Perilaku prososial dapat berkembang apabila anak diajarkan untuk berpikir dengan cara sudut pandang orang lain, hal ini dapat diperoleh melalui permainan sosiodrama
                                    d.          Anak mengalami perkembangan emosi dari senang, marah, malu, kecewa dan sebagainya. Pada masa ini anak tidak hanya perlu belajar bagimana cara mengekspresikan emosinya, tetapi juga perlu belajar mengendalikannya
                                     e.          Anak masa kanak-kakak awal sering mengembangkan stereotipe tentang gender yang salah, seperti anak perempuan tidak boleh menjadi polisi.
Pendidik mempunyai peran penting untuk mengajarkan anak sadar akan gendernya sendiri, menentang berkembangnya sterotipe tentang gender yang salah, serta mendorong anak-anak bermain secara lintas gender.

d.        Perkembangan Moral
Perkembangan moral peserta didik masih berada pada tingkatan moralitas yang baku. Peserta didik belum sampai pada pemilihan kaidah moral sendiri secara nalar. Perkembangan nilai dan sikap sangat diperngaruhi oleh situasi yang berlaku dalam keluarga. Nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga akan diadopsi oleh peserta didik melalui proses imitasi dan identifikasi. Keterkaitan peserta didik dengan suasana dan lingkungan keluarga sangat besar.
Aspek perkembangan moral pada masa kanak-kanak awal mencakup konsep anak tentang persahabatannya dan kewajiban-kewajiban tertentu dari persahabatan, keadilan dan kejujuran, kepatuhan, otoritas, serta hukum-hukum sosial dan adat.
e.       Perkembangan Intelektual pada Masa Kanak-kanak Awal
Pada masa kanak-kanak awal, anak berpikir konvergen menuju ke suatu jawaban yang paling mungkin dan paling benar terhadap suatu persoalan. Menurut teori Piaget, anak pada masa kanak-kanak awal berada pada tahap perkembangan praoperasional (2 – 7 tahun), istilah praoperasional menunjukkan pada pengertian belum matangnya cara kerja pikiran.
Pemikiran pada tahap praoperasional masih kacau dan belum terorganisasi dengan baik, yang sering dikatakan anak belum mampu menguasai operasi mental secara logis.
Adapun ciri-ciri berpikir pada tahap praoperasional adalah semakin berkembangnya fungsi simbolis, tingkah laku imitasi langsung maupun tertunda, cara berpikirnya masih egosentris, centralized atau terpusat pada satu dimensi saja, serta cara berpikir yang tak dapat dibalik dan terarah statis.
Pada usia ini, anak (peserta didik) berada dalam periode “praoperasional” yang dalam menyelesaikan persoalan, ditempuh melalui tindakan nyata dengan jalan memanipulasi benda atau obyek yang bersangkutan. Peserta didik belum mampu menyelesaikan persoalan melalui cara berpikir logik sistematik. Kemampuan mengolah informasi dari lingkungan belum cukup tinggi untuk dapat menghasilkan transformasi yang tepat.

 2. PERKEMBANGAN AKHIR MASA KANAK-KANAK (6-11  tahun)
      a. Perkembangan Fisik        
1.      Tinggi
Kenaikan tinggi pertahun adalah 2 sampai 3 inchi. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai tinggi badan 58 inchi dan anak laki-laki 57,5 inchi.

2.      Berat
Kenaikan berat lebih bervariasi daripada kenaikan tinggi, berkisar antara 3-5 pon per tahun. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai berat 88,5 pon dan anak laki-laki 85,5 pon.

3.      Perbandingan tubuh
Beberapa perbandingan wajah yang kurang baik menghilang dengan bertambah besarnya mulut dan rahang, dahi melebar dan merata, bibir semakin berisi, hidung menjadi lebih besar dan lebih berbentuk.

Badan memanjang dan menjadi lebih langsing, leher menjadi lebih panjang, dada melebar, perut tidak buncit, lengan dan tungkai memanjang, dan tangan dan kaki dengan lambat tumbuh membesar.

4.      Kesederhanaan
Pebandingan tubuh yang kurang baik yang sangat mencolok pada masa akhir kanak-kanak menyebabkan meningkatnya kesederhanaan pada saat ini. Disamping itu, kurangnya perhatian terhadap penampilan dan kecenderungan untuk berpakaian seperti teman-teman tanpa memperdulikan pantas tidaknya, juga menambah kesederhanaan.

5.      Pebandingan otot lemak
Selama akhir masa kanak-kanak, jaringan lemak berkembang lebih cepat daripada jaringan otot yang perkembangannya baru mulai melejit pada awal pubertas. Anak yang berbentuk endomorfik jaringan lemaknya jauh lebih banyak daripada jaringan otot sedangkan pada tubuh mesomorfik keadaanya terbalik. Pada bentuk tubuh ektomorfik tidak terdapat jaringan yang melebihi jaringan lainnya sehingga cenderung tampak kurus.

6. Gigi
Pada permulaan pubertas, umumnya seorang anak sudah mempunyai 22 buah gigi tetap. Keempat gigi terakhir, muncul selama masa remaja.

b. Perkembangan Keterampilan
Pada permulaan akhir masa kanak-kanak, anak-anak mempunyai sejumlah besar keterampilan yang mereka pelajari selama bertahun-tahun di prasekolah.

Keterampilan yang dipelajari oleh anak-anak yang lebih besar sebagian bergantung pada lingkungan, sebagian pada kesempatan untuk belajar, sebagian pada bentuk tubuh, sebagian lagi bergantung pada apa yang sedang digemari oleh teman-teman sebaya
c. Perkembangan Bicara
Bidang-bidang yang mengalami kemajuan:
1. Penambahan kosakata
Kosakata khusus pada akhir masa kanak-kanak:
a. Kosa kata etiket
b. Kosa kata warna
c. Kosa kata bilangan
d. Kosa kata uang
e. Kosa kata waktu
f. Kosa kata popular dan kata-kata makian
g. Kosa kata rahasia
2. Pengucapan
3. Pembentukan kalimat
4. Kemajuan dalam pengertian
5. Isi pembicaraan
6. Banyak bicara
d. Perkembangan Sosial
Akhir masa kanak-kanak sering disebut sebagai usia berkelompok karena ditandai dengan adanya minat terhadap aktifitas teman-teman dan meningkatnya keinginanyang kuat untuk diterima sebagai anggota suatu kelompok.
Keangggotaan berkelompok dapat manimbulkan akibat tyang kurang baik pada anak-anak, diantaranya ada empat dampak yang ditimbulkan:


a.      Menjadi anggota geng sering kali menimbulkan pertentanngan dengan orang tua dan penolakan terhadap standar orangtua

b.      Pemusnahan antara anak laki-laki dan anak perempuan semakin meluas
c.       Kecenderungan anak yang lebih tua untuk mengembangkan prasangka terhadap anak yang berbeda
d.      Cara anak memperlakukan anak-anak yang bukan anggota geng

2.2  TUGAS PERKEMBANGAN MASA KANAK – KANAK
1.      MASA KANAK-KANAK AWAL
    1. Belajar berjalan
    2. Belajar makan makanan padat
    3. Belajar mengendalikan gerakan badan
    4. Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya
    5. Memperoleh stabilitas fisiologis
f.       Membentuk konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik
    1. Belajar menghubungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak adik dan orang lain
    2. Belajar membedakan yang benar dan salah

2.    MASA KANAK-KANAK AKHIR
a.       Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain.
b.      Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri.
c.       Belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya.


d.      Mulai mengembangkan peran sosial pria dan wanita.
e.       Mengembangkan keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung.
f.       Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
g.      Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tatakrama dan tingkatan nilai.
h.      Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga.
i.        Mencapai kebebasan pribadi.


2.3  IMPLIKASI TUGAS PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK
Berdasarkan kajian tersebut,kiranya dapat dipahami bahwa keberhasilan individu dalam menyelesaikan tugas- tugas perkembangannya akan membawa kebahagiaan dan keberhasilan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada tahap berikutnya. Sebaliknya , apabila individu gagal dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangnya,kegagalan tersebut menyebabkan ketidakbahagiaan dan mengakibatkan kesulitan dalam rangka menyelesaikan tugas-ugas perkembangan pada tahap berikutnya. Implikasi dari hal tersebut,para guru hendaknya menyadari peranannya untuk membantu atau memfasilitasi para siswanya agar dapat menyelesaikan tugas perkembangannya.
Yelon dan Weinstein(1977) mendiskribsikan implikasi perkembangan  masa kanak-kanak kecil perlakuan pendidik (Orang Dewasa) yang diharapakan dalam rangka membantu penyelesaian tugas-tugas perkembanganya sebagai berikut :
1.      Menyelenggarakan disiplin secara lemah lembut dan disiplin
2.      Menjaga keselamatan tanpa member perlindungan berlebihan



3.      Bercakap-cakap dan memberikan respon terhadap perkataan peserta didik
4.      Menghargai hal-hal yang dapat dikerjakan peserta didik.
Secara khusus, berikut ini akan dikemukakan implikasi dari perkembangan masa kanak-kanak terhadap pendidikan , yang mendiskribsikan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh anak, guru dan orang tua dalam rangka pendidikan agar sesuai dengan tahap dan tugas perkembangan anak , yaitu :
1. Berkaitan dengan anak
a.              Anak perlu mengenal secara fisik adanya perbedaan jenis kelamin antara anak perempuan dengan anak laki-laki. Selain itu anak perlu diajarkan perilaku dalam batas-batas yang disetujui masyarakat sesuai peran jenisnya
b.             Anak akan belajar dengan baik ketika mereka menggunakan sensorinya. Anak yang senang mengerjakan dan mengeksplorasi alat-alat main yang diberikan kepadanya akan cenderung mendapat hasil pembelajaran yang lebih banyak dibandingkan anak yang diam dan selalu menerima segala sesuatunya. Semua hal yang dipelajari melalui alat sensorinya akan tersimpan baik dalam ingatan jangka pendek maupun ingatan jangka panjang.
c.              Semua anak dapat dididik. Semua anak terlahir dengan potensi bawaan masing-masing, karenanya semua anak juga dapat dididik sesuai potensi tersebut tanpa pengecualian.Setiap anak memiliki kesempatan untuk belajar dari lingkungannya dan dari orang dewasa yang ada di sekelilingnya. 
d.              Pendidikan harus dimulai sejak dini. Usia dini merupakan usia emas dimana anak dengan mudah menyerap segala informasi yang diterima melalui semua inderanya. Dengan pemikiran tersebut, maka pendidikan harus dimulai sedini mungkin bahkan ketika anak masih dalam kandungan, karena otak anak telah berkembang sejak usia kandungan empat bulan.

e.              Anak tidak dapat dipaksa belajar jika belum siap belajar. Pembelajaran akan mudah dilaksanakan jika anak telah berada pada tahap kematangan dan siap belajar. Anak yang belum siap belajar tidak akan mampu menyerap konsep yang diajarkan dengan baik. Kesiapan belajar ini berbeda antara satu anak dengan anak lainnya, walaupun dalam rentang usia yang sama.

f.              Mempersiapkan anak bagi perkembangan selanjutnya dalam belajar. Pembelajaran anak usia dini dapat dijadikan sebagai wahana mempersiapkan anak untuk menjalani tahap perkembangan selanjutnya. Apa yang dipelajari anak di usia dini diharapkan dapat dmanfaatkan bagi pembelajaran di tahap lanjut.

g.             Kegiatan pembelajaran harus menarik dan bermakna Ciri khas yang menonjol dalam pembelajaran anak usia dini adalah pembelajaran yang menarik dan bermakna. Anak akan berminat menjalani pembelajaran jika kegiatan dibuat semenarik mungkin sehingga anak senang belajar. Ketika itu, secara otomatis pembelajaran yang dilakukan menjadi bermakna.
h.             Anak tidak akan mampu melakukan aktivitas sosial jika tidak pernah ada kesempatan untuk berkomunikasi dengan orang lain ataupun anak sesusianya. Bermain dapat dijadikan sarana untuk belajar interaksi dengan orang lain.

i.               Pada umumnya anak masa sekolah dan masa remaja mengalami pertumbuhan jasmani yang semakin kuat dan sehat. Sedangkan dalam segi ruhani ia mengalami perkembangan pengetahuan dan kemampuan berpikir yang pesat pula karenaditunjang oleh hasrat belajar yang sehat serta ingatan yang kuat.

j.               Belajar berkawan dengan teman sebaya. Pada masa ini anak dituntut untuk mampu bergaul, bekerjasama dan membina hubungan baik dengan teman sebaya,saling menolong dan membentuk kepribadian social

k.             Memiliki kemerdekaan pribadi. Secara berangsur-angsur pada masa ini anak dituntut memiliki kemerdekaan pribadi. Anak mampu memilih, merencanakan,dan melakukan pekerjaan atau kegiatan tanpa tergantung pada orang tuanya atau orang dewasa lainnya.

l.               Mendengarkan radio dan televisi dapat membantu belajar mengucapkan kata-kata dengan benar disaat anak-anak sulit mengucapkan bunyi tertentu dan kombinasi bunyi.

2.      Berkaitan dengan guru
a.              Anak-anak perlu diperkenalkan pada keterampilan sosial sederhana seperti kapan mengatakan terima kasih, maaf, tolong dsb.
Selain itu, juga diajarkan membedakan apa yang benar dan apa yang salah, nilai kejujuran, keadilan, persahabatan, tingkah laku prososial dan tanggung jawab sosial.
b.             Anak diperkenalkan pada konsep-konsep sederhana tentang realitas alam, baik mengenai benda hidup maupun benda mati, serta cara kerja atau berfungsinya benda-benda tersebut.
c.              Sebagai pendidik, anak perlu memperhatikan keseimbangan gizi, agar pertumbuhan anak secara konsisten terjamin berjalan baik. Sehubungan dengan perkembangan motorik tangan, anak dapat dilatih kemandirian yang berkait dengan kehidupan sehari-hari seperti berpakaian sendiri, mandi sendiri, dan lain sebagainya.

d.             Anak dilatih menggunakan gunting, pensil maupun crayon untuk mengembangkan keterampilan motorik halusnya. Untuk perkembangan motorik kaki, anak dapat distimulasi dengan permainan sepeda roda tiga, bermain bola, dan permainan lain yang banyak menagaktifkan kaki.

e.              Pendidik yang berkecimpung dalam pengasuhan anak dalam perkembangan dimasa kanak-kanak hendaklah memperhatikan keterkaitan antara berbagai segikematangan jasmani dan rohani anak dalam menciptakan lingkungan belajar yangefektif.

f.              Pemahaman guru terhadap minat dan perhatian peserta didik akan sangat bermanfaat dalam perencanaan program-program pendidikan maupun pengajaran

g.             Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individuyang sedang berkembang.

Pada masa ini anak dituntut untuk telah mengenal dandapat memelihara kepentingan dan kesejahteraan dirinya. Dapat memelihara kesehatan dan keselamatan dirinya, menyayangi dirinya, senang berolah raga danberekreasi untuk menjaga kesehatan dirinya, memiliki sikap yang tepat terhadapjenis kelamin lain.

h.              Belajar menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar yaitu membaca menulis dan berhitung. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya di sekolah dan perkembangan belajarnya lebih lanjut, anak pada awal masa ini dituntut telah menguasai kemampuan membaca, menulis dan berhitung.

i.               Pengembangan moral, nilai dan hati nurani. Pada masa ini anak dituntut telah mampu menghargai perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan moral, dapat melakukan kontrol terhadap perilakunya sesuai dengan moral. Pada masa ini jugadiharapkan mulai tumbuh pemikiran akan skala nilai dan pertimbanganpertimbanganyang didasarkan atas kata hati.

j.               Guru hendaknya dapat membangkitkan rasa ingin tahu anak,memungkinkan sisiwa melakukan eksplorasi,berfikikir dan memberikan kesempatan dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinterkasi dan berkomunikasi dengan sesamanya maupun orang dewasa.Untuk itu guru hendaknya memfasilitasi anak untuk belajar dengan kelompok kecil.

k.             Guru hendaknya menerima kebutuhan-kebutuhan akan kebebasan anak dan menambah tanggung jawab anak.
l.               Guru hendaknya mengembangkan keberanian dan rasa percaya diri anak dan keterbukaan terhadap kritik.

m.           Guru hendaknya bersama-sama menciptakan aturan dan kejujuran, secara konsisten mengupayakan didiplin yang tegas dan dapat dipahami.

n.             Guru harus menyayangi dan menghargai semua anak. Kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang guru adalah rasa sayang dan menghargai anak. Membimbing dengan sayang akan membuat anak nyaman ketika belajar. Anak butuh dihargai seperti orang dewasa, karenanya jika guru mampu menghargai setiap anak, maka anak akan senang melakukan aktivitas yang diharapkan muncul.

o.             Guru harus memiliki dedikasi untuk mengajar secara profesional. Guru harus dijadikan sebagai profesi dan memiliki dedikasi tinggi untuk mengabdi bagi pendidikan anak usia dini. Sikap profesionalisme ini akan sangat bermanfaat bagi kemajuan PAUD karena guru memiliki kreativitas bagi pengembangan program.

p.             Pengajaran yang baik harus berdasarkan teori, filosofi, tujuan dan sasaran. Guru tidak dapat mengembangkan program pembelajaran anak usia dini tanpa dasar yang melandasi. Program yang disusun sebaiknya berdasarkan teori, filosofi, tujuan dan sasaran. Rumusan rencana kegiatan ini dapat dijadikan acuan ketika proses pembelajaran berlangsung.

q.             Pengajaran dimulai dari yang konkret sampai abstrak. Penggunaan materi konkret akan sangat membantu anak memahami materi pembelajaran. Pembelajaran anak usia dini akan lebih bermakna jika dimulai dari pembelajaran konkret ke pembelajaran yang abstrak.

r.               Observasi penting guna mengetahui proses belajar anak. Guru harus selalu melakukan observasi individual anak agar mengetahui perkembangan anak dalam proses pembelajaran. Hasilnya dapat digunakan untuk menentukan langkah tindak lanjut pembelajaran, apakah harus di ulang atau berlanjut ke materi selanjutnya.

s.              Pembelajaran yang dibuat harus memperhatikan minat, bakat dan kebutuhan anak. Semua perencanaan dibuat dengan berpusat pada anak sebagai acuannya, bukan pada harapan guru.
3.      Berkaitan Dengan Orang Tua
a.              Keluarga merupakan lembaga yang paling terpenting dalam pendidikan dan pengembangan anak. Pendidikan anak dimulai dari lingkungan terdekat dalam hal ini adalah keluarga. Keluarga mempunyai peran yang sangat besar bagi pengembangan anak baik perilaku maupun ketrampilan hidup. Keluarga merupakan lembaga terpenting, karena anak lahir dalam lingkungan tersebut dan sebagian besar waktunya dihabiskan bersama keluarga.
b.             Orang tua adalah pendidik utama bagi anak. Model pertama kali yang dilihat dari anak adalah orang tuanya, karenanya orang tua merupakan pendidik utama. Apa yang dilakukan anak sebagian besar merupakan perilaku imitasi orang tuanya.


BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Anak merupakan aset bangsa yang perlu ditumbuhkembangkan sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Melalui pembelajaran yang ditempuh anak khususnya di bangku sekolah dasar merupakan modal utama untuk menghantarkan dirinya menjadi manusia yang berguna di kemudian hari. Proses pembelajaran yang tidak tepat diberikan pada anak tidak saja akan menghambat pencapaian tujuan pendidikan tetapi juga akan menghantarkan anak pada kondisi kehidupan yang lebih menyulitkan.
Setiap anak memiliki potensi atau kemampuan yang berbeda-beda. Pendidik anak tidak bisa memaksakan kehendak pada anak bilamana anak tidak mampu untuk melaksanakannya. Oleh karena itu, pembelajaran yang diberikan pada anak perlu senantiasa memperhatikan aspek-aspek perkembangan dan potensi yang dimiliki anak, agar anak dapat berkembang secara optimal.


DAFTAR PUSTAKA

Brilian.2011. Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal (2 – 6 tahun).(Online), (http://jadibrilian.blogspot.com/2011/11/perkembangan-masa-kanak-kanak-awal-2-6.html),diakses 01 Oktober 2012


Hurlock, E.B.1990.Psikologi Perkembangan. Alih BahasamIswadiyanti dan Soedjarwa. Jakarta : Erlangga.
Pratitis,Titis,dkk.2010.Perkembangan Anak dalam Berbagai Segi dan Implikasinya Terhadap Pendidikan. (Online),(http://www.scribd.com/doc/29277443/MAKALAH),diakses 27 September 2012
Sy,Tatang.2010.Landasan Psikologi Pendidikan. (Online).(http://file.upi.edu/Direktori/DUA-LMODES/LANDASAN_PENDIDIKAN/BBM_3.pdf),diakses 26 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar