PENGOLAHAN DAUN PANDAN SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MIE

PENGOLAHAN DAUN PANDAN SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MIE

1.      PENDAHULUAN

Daun pandan atau daun wangi adalah salah satu tanaman beraroma yang banyak di gunakan sebagai pengharum alami pada makanan. Tanaman ini memiliki daun hijau bertekstur licin dengan ujung runcing, bertepi rata, panjangnya 40-80 cm dengan lebar 3-5 cm.. Daun pandan dapat digunakan dalam pembuatan kue atau resep makanan tradisional. Daun pandan biasa digunakan juga dalam pembuatan kue atau resep makanan Indonesia lainnya, seperti kolak dan bubur kacang hijau. Zat pewarna alaminya yang dapat memberikan warna hijau juga sering dimanfaatkan dalam pembuatan kue, baik kue kering, kue bolu, maupun kue khas Indonesia, seperti kue putu, wajik, dan lain-lainnya.Selain sebagai bahan kue dan masakan, daun pandan juga bermanfaat untuk menyembuhkan beberapa penyakit, seperti pegal linu, rematik, panu, darah tinggi, serta penambah nafsu makan dan penenang. Selain itu, daun pandan juga dapat menghilangkan ketombe, mengurangi rambut rontok, menghitamkan rambut, dan mencegah tumbuhnya uban pada rambut.

Pemanfaatan daun pandan dirasa kurang maksimal karena hanya makanan-makanan tertentu yang sudah populer saja yang sering memanfaatkan daun pandan ini. Di sisi lain, daun pandan dapat dimanfaatkan dengan inovasi baru yaitu sebagai bahan pencampur mie karena  sebagian masyarakat memandang bahwa mie merupakan makanan yang tidak dapat menyehatkan dan dapat merusak kesehatan. Namun, tidak semua mie yang dapat dikonsumsi itu tidak sehat.

Daun pandan lading disebut sebagai “screwpine leaf”. Pandan wangi memiliki kandungan kimia alakaloid, saponin, flavonoida, tannin, polifenol, dan zat warna. Daun ini memiliki khasiat khusus sebagai tonikum, penambah nafsu makan dan penenang. Zat tannin dalam daun pandan yang berfungsi sebagai zat penenang. Khasiat lain dari daun pandan menurut situs tersebut yaitu dapat mengatasi lemah saraf (neurastania), tidak nafsu makan, rematik, pegal linu, sakit disertai gelisah, rambut rontok, menghitamkan rambut, dan mengatasi ketombe (Anonim 8, 2008 : 53).

Berdasarkan penjelasan tersebut,dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. Pertama, bagaimanakah cara-cara mengelola daun pandan sebagai bahan pencampur mie? Kedua, apa sajakah kelebian dan kekurangan pengolahan daun pandan sebagai bahan pencampur mie? ketiga, bagaimanakah prospek penjualan inovasi mie dengan campuran daun pandan?

            Di dalam karya ilmiah ini akan membahas tentang Pengolahan Daun Pandan Sebagai Bahan Campuran Mie. Dengan judul demikian, makalah ini mempunyai manfaat didalamnya, yaitu  memberikan informasi terbaru kepada masyarakat umum mengenai pemanfaatan daun pandan yang lebih inovatif terhadap bahan pencampur mie.

2.      PEMBAHASAN

a.      Cara Pengolahan Daun Pandan Sebagai Bahan Pencampur Mie

                               Bahan baku utama dalam pembuatan mie adalah tepung terigu. Karena harga tepung terigu yang mahal, orang sering menggunakan tepung tapioca sebagai campurannya. Hal ini tentu akan sangat mempengaruhi mutu mi yang akan dihasilkan. Bahan tambahan lain yang digunakan adalah soda kue untuk mengembangkan adonan, garam untuk menambah cita rasa dan sebagai pengawet, natrium benzoate 1% sebagai pengawet, serta telur untuk meningkatkan mutu gizi dan untuk membuat tekstur mie menjadi liat dan tidak mudah terputus.  

                         Tabel 1 Bahan – bahan yang digunakan untuk membuat pengolahan daun

pandan

                         No.          Bahan                                                      jumlah 

1.     Daun pandan (sudah ditumbuk)                5 helai

2.     natrium benzoate                                          2gr                                                       

3.     tepung terigu                                                   1kg

4.     Tepung tapioca                                              500 gr

5.     telur                                                                  3 butir

6.     soda kue                                                         

7.     garam dapur                                                   1 sendok the

8.     air                                                                     500 ml

 

Tabel 2. Peralatan yang digunakan untuk membuat pengolahan daun pandan

 sebagai bahan campuran mie, yaitu sebagai berikut.

No.                          Alat                                                       

1.           Mesin Pencetak    

2.           Alat Pengepres

3.           Pisau

4.           Gunting                                                                                   

5.           Tampah                                                                                 

6.           Kompor                                                                                  

7.           Alat Pengukus (langseng)

             

Dalam pembuatan mie dengan tambahan daun pandan sebagai pencampur mie langkah pertama yang dilakukan, yaitu  mencampurkan 1 kg tepung terigu dengan air, garam, tepung tapioka, telur, natrium benzoate, daun pandan yang sudah ditumbuk, dan larutan soda kue, sedikit demi sedikit, sambil diaduk menggunakan mesin pengaduk. Pengadukan dilakukan sampai membentuk adonan yang tepat (tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek), biasanya diuji dengan kepalan tangan. Langkah kedua, adonan yang telah terbentuk dimasukkan ke dalam mesin pengepres untuk mencetak lembaran-lembaran adonan. Pelembaran adonan ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama (I), dimulaai dengan ukuran 2,5 mm, lalu diulang lagi dengan 3,5 mm dan 5,5 mm. Pelembaran adonan kedua (II) juga diulang tiga kali, yaitu dengan ukuran 3,5 mm, 2,5 mm dan 1,5 mm. Langkah ketiga, mencetak atau memotong lembaran-lembaran yang telah terbentuk dengan mesin pencetak. Panjang potongan-potongan mi biasanya berkisar 20-30 cm. Langkah keempat, menggabungkan potongan-potongan mie menjadi satu. Kemudian  ditaburi sedikit minyak goreng sambil diaduk-aduk, supaya tidak lengket satu sama lain. Selanjutnya dikukus selama 5-10 menit. Langkah kelima, mie yang sudah dikukus, diangkat, ditiriskan, dan ditebarkan di atas tampah besar yang bersih. Selanjutnya ditaburi minyak goreng kira-kira sebanyak 200 cc, sambil diaduk-aduk sampai merata. Langkah keenam, mie yang telah masak ini selanjutnya didinginkan dan siap untuk dikonsumsi sebagai mie basah, seperti untuk mie bakso, mie goreng, mie pangsit, mie ayam, dan sebagainya.

 

Tepung terigu dan bahan lain Dimasukkan ke mesin pengaduk

Diaduk sampai terbentuk adonan Yang tepat

Pelembaran I (3x)

Pelembaran II (3x)

Pencetakkan/pemotongan

Pengguntingan 20 – 30 cm

Peminyakkan I

Pengukusan

Penirisan

Peminyakkan II

MI BASAH

      Bagan 1.  Cara Pembuatan Mi Basah.

B. Kelebihan dan Kekurangan dari Daun Pandan sebagai Bahan Campuran Mie

Makanan yang dikonsumsi manusia sehari-hari pada umumnya memerlukan pengolahan sebelumnya. Pada pengolahan makanan dalam jumlah besar biasanya diperlukan suatu bahan yang disebut bahan tambahan makanan.

Berikut ini adalah penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan dari daun pandan sebagai bahan pencampur mie.

·         Memiliki tambahan makanan yang berupa daun pandan yang tidak dimiliki oleh produk mie insta sebelumnya.

Menurut definisinya bahan tambahan makanan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai bahan makanan dan biasanya bukan merupakan ingredient khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi (kutipan). Akan tetapi, pada makalah ini, daun pandan dapat dijadikan sebagai bahan tambahan campuran mie yang merupakan suatu kelebihan dari produk mie instan lainnya karena pada produk-produk mie instan masih belum ada yang menggunakan daun pandan sebagai bahan tambahan pencampur mie. Penggunaan bahan tambahan makanan ini hanya digunakan untuk mempertahankan nilai gizi makanan dan dapat menjadikan inovasi  dalam produk mie instan.

·         Menambah kesempatan kerja bagi petani daun pandan

Selain sebagai bahan tambahan makanan, produk mie yang akan dihasilkan ini juga dapat menambah petani daun pandan untuk memproduksi daun pandan lebih banyak. Maka dari itu, pendapatan petani daun pandan dapat meningkat dengan adanya produksi yang akan dihasilkan ini. Ini yang menjadi daya tarik petani daun pandan untuk memproduksi lebih banyak lagi daun pandan dan dapat memenuhi jumlah barang yang akan diproduksi. 

·         Meningkatkan pendapatan daerah maupun negara

tingkat pengangguran yang semakin menurun dapat meningkatkan pendapatan suatu daerah karena terdapat penambahan kontribusi dari penambahan jumlah tenaga kerja yang sebelumnya mengganggur dan juga dapat menambah pendapatan daerah dari hasil dari penjualan produk ini.

·         Menambah daya konsumsi bagi masyarakat

Suatu produk dapat memiliki banyak peranan yang salah satunya sebagai penambah daya konsumsi bagi masyarakat. Sama dengn tujuan dari terciptanya suatu barang lainnya yang telah dijelaskan sebelumnya, produk mie instan ini dapat menambah daya konsumsi  masyarakat karena dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk mengkonsumsi mie instan ini.

Di samping ada kelebihan pastilah ada kekurangan dalam memproduksi atau memasarkan produk ini. Berikut akan dijelaskan beberapa kekurangan dari memproduksi daun pandan sebagai bahan pencampur mie.

·         Membutuhkan proses produksi yang lebih lama

Dalam proses memproduksi suatu barang akan memerlukan waktu yang tidak sedikit. Demikian pula pada proses produksi mie instan. Dalam memproduksi mie instan, dibutuhkan suatu proses yang diawali dengan pengolahan bahan- bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan mie. Setelah proses pembuatan, mie harus di sajikan kepada beberapa orang untuk mengetahui pendapat tentang cita rasa mie. Mie akan diproduksi lebih jika dari beberapa orang-orang tersebut banyak YANG berpendapat bahwa mie tersebut mempunyai cita rasa yang akan membuat masyarakat banyak tertarik dan dapat menikmatinya. Tidak hanya itu, mie yang diproduksi harus layak atau sesuai ketentuan dari departemen kesehatan.    

·         Membutuhkan modal lebih daripada produk mie lainnya

Semua pengusaha dalam melakukan usaha haruslah menghitungkan jumlah modal yang akan dikeluarkan agar dapat diketahui seberapa besar laba yang akan di peroleh dengan jumlah modal yang dikeluarkan. Selain itu, pengeluaran modal digunakan untuk mengenalkan atau mempromosikan produk mie ke masyarakat di suatu daerah dan produk mie diiklankan di beberapa media cetak. Setelah dipromosikan, mie tersebut dijual ke beberapa daerah dan dalam pendistribusiannya juga memerlukan biaya lebih seperti biaya angkut dan biaya bongkar muat.

C.    PROSPEK PENJUALAN INOVASI MIE DENGAN CAMPURAN DAUN PANDAN

Tingkat persaingan yang tinggi dapat menyebabkan pergeseran
loyalitas konsumen mie instan. Kondisi ini mendorong perusahaan untuk senantiasa melakukan riset pemasaran yang dilakukan terhadap konsumen, sehingga dapat diketahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk mie. Tingginya pangsa pasar mie instant mengharuskan perusahaan-perusahaan yang ada untuk berhati-hati, sehingga perusahaan dituntut harus selalu mengevaluasi dan mematangkan strategi pemasaran yang dijalankannya. Perusahaan ingin mengetahui proses keputusan pembelian mie instan, agar menghasilkan analisis pemasaran yang cermat sehingga perusahaan tidak dirugikan karena terjadinya kekeliruan dalam melakukan kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, perlu diketahui respon konsumen terhadap produk mie instan tersebut.

Pada makalah ini, dijelaskan dalam pemasaran mie instan yang dibahas ini lebih meningkatkan tingkat kreatifitas dalam menciptakan produk mie instan yang baru dengan menggunakan bahan dasar daun pandan sebagai bahan pencampur mie. Dengan demikian pemasaran produk mi instan berbahan dasar daun pandan dapat menarik selera masyarakat untuk mengkonsumsi produk mi tersebut karena dari kreatifitas produk mi instan yang baru itu masyarakat menjadi tertarik. Oleh karena itu, pembahasan dari makalah ini  memberikan informasi kepada masyarakat dalam membuat mi instan dengan menggunakan bahan dasar daun pandan. Selain dalam menyangkut pembahasan dalam makalah ini, pemasaran produk mi bahan dasar daun pandan ini perlu dipasarkan ke masyarakat, sehingga produk mi ini dapat dijadikan masyarakat sebagai peluang untuk usaha.

Pemasaran secara garis besar tidak hanya diperlukan untuk jenis usaha besar, tapi juga jenis usaha menengah sampai yang kecil, hanya bentuk dan struktur keorganisasian dari masing-masing yang berbeda disesuaikan dengan situasi, kondisi, klasifikasi dari usaha itu sendiri (Budiarti, PA. , Hardiman, I.2000 :354).

            Berbagai upaya dapat dilakukan dalam memasarkan produk terhadap konsumen, antara lain produk tersebut diciptakan lebih inovatif. Selain itu, harga produk di tetapkan atas pertimbangan kepantasan, persaingan, dan prosentase laba yang diinginkan. Kemudian dilakukan pemilihan lokasi yang strategis agar produk tersebut mudah dipasarkan sehingga mempermudah konsumen untuk mendapatkannya, dan memberikan pelayanan yang professional untuk menjamin kepuasan konsumen.

            Usaha pembuatan mie daun pandan ini cukup menguntungkan jika hal ini diikuti dengan pemasaran yang tepat. Pemasaran produk olahan daun pandan sebagai bahan pencampur mie ini dapat dilakukan pula dengan dititipkannya produk tersebut pada kedai-kedai makanan, baik itu di pasar, di terminal, serta di kantin-kantin sekolah. Sistem pemasaran dapat dilakukan pula dengan titip jual atau konsinyasi. Pembayaran dilakukan setelah ada penjualan dan pengecekan berapa produk yang terjualpun dapat dilakukan setiap satu minggu atau dua minggu sekali.

            Dewasa ini, perkembangan teknologi juga semakin pesat. Pemasaran pun dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Demikian pula dengan pemasaran produk olahan daun pandan sebagai bahan pencampur mie dapat di tawarkan melalui internet. Bahkan tidak menutup kemungkinan produk tersebut dapat dipasarkan ke luar negeri (ekspor).

3.      PENUTUP

Daun pandan memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai bahan pencampur mie. Pengolahannya hampir sama seperti memproduksi mie pada umumnya, tetapi hanya ditambahkan daun pandan ke dalam bahan dasar pengolahan mie. Bahan baku utama dalam pembuatan mie adalah tepung terigu. Karena harga tepung terigu yang mahal, orang sering menggunakan tepung tapioca sebagai campurannya. Hal ini tentu akan sangat mempengaruhi mutu mi yang akan dihasilkan. Bahan tambahan lain yang digunakan adalah : soda kue untuk mengembangkan adonan, garam untuk menambah cita rasa dan sebagai pengawet, natrium benzoate 1% sebagai pengawet, telur untuk menningkatkan mutu gizi dan untuk membuat tekstur mie menjadi liat dan tidak mudah terputus.  

Inovasi mie dengan campuran daun pandan memiliki banyak kelebihan yang salah satunya yaitu dapat meningkatkan pendapatan suatu daerah karena terdapat penambahan kontribusi dari penambahan jumlah tenaga kerja yang sebelumnya mengganggur, dan juga dapat menambah pendapatan daerah dari hasil dari penjualan produk ini. Dalam pemasaran pun dapat dilakukan dengan berbagai inovatif, dengan melakukan konsep penetapan harga, promosi, pendistribusian produk untuk menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan konsumen  dan tujuan manajemen.